Mengenal Laravel: Framework PHP yang Wajib Kamu Kuasai

Kalau kamu sedang mencari framework PHP yang powerful dan mudah digunakan, Laravel adalah jawabannya. Di artikel ini, manaluzufrin akan membahas apa itu Laravel, bagaimana struktur directory-nya, dan beberapa perintah dasar yang wajib kamu ketahui.

PHP Framework Laravel


Apa Itu Framework Laravel?

Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Dikembangkan oleh Taylor Otwell, Framework Laravel dirancang untuk membuat pengembangan aplikasi web lebih mudah dan lebih cepat dengan menyediakan berbagai alat dan fitur yang siap pakai. PHP Framework ini mengikuti arsitektur Model-View-Controller (MVC) yang memisahkan logika aplikasi, antarmuka pengguna, dan kontrol aliran data, sehingga mempermudah pengelolaan dan pemeliharaan kode.

Laravel memiliki berbagai fitur unggulan seperti Eloquent ORM untuk database, sistem routing yang canggih, serta alat untuk tugas umum seperti autentikasi, sesi, caching, dan masih banyak lagi. Salah satu aspek yang paling menonjol dari Framework Laravel adalah komunitasnya yang besar dan aktif, serta dokumentasi yang lengkap dan mudah dipahami, menjadikannya pilihan yang ideal bagi pengembang pemula maupun berpengalaman.

Download dan Install Laravel

Untuk kamu yang menggunakan Windows atau Ubuntu, berikut cara mudah untuk download dan install Laravel:

Install Laravel Windows

1. Pastikan kamu sudah menginstall Composer
Unduh dan install Composer dari https://getcomposer.org/

2. Install Laravel
Buka Command Prompt, lalu jalankan perintah berikut:

composer global require laravel/installer

3. Buat Proyek Laravel Baru
Jalankan perintah ini di Command Prompt:

laravel new nama-proyek


4. Jalankan Server Development
Navigasi ke direktori proyek, kemudian jalankan:

cd nama-proyek
php artisan serve

Install Laravel Ubuntu

1. Pastikan kamu sudah menginstall Composer.
Jalankan perintah berikut di terminal untuk menginstall Composer:

sudo apt update
sudo apt install composer


2. Install Laravel.
Jalankan perintah berikut di terminal:

composer global require laravel/installer


3. Buat Proyek Laravel Baru
Jalankan perintah ini di terminal

laravel new nama-proyek

4. Jalankan Server Development:
Navigasi ke direktori proyek, kemudian jalankan:

cd nama-proyek
php artisan serve

Dengan langkah-langkah di atas, kamu sudah siap untuk mulai mengembangkan aplikasi dengan Laravel di Windows atau Ubuntu.

Susunan Directory Laravel

Struktur direktori Laravel dirancang untuk mempermudah pengembangan dan pemeliharaan aplikasi. Berikut adalah susunan direktori utama dalam sebuah proyek Laravel:

  • app/: Berisi semua kode aplikasi seperti model, kontroler, dan middleware.
    • Console/: Tempat untuk command-line yang dapat diotomatisasi.
    • Exceptions/: Berisi handler untuk pengecualian.
    • Http/: Berisi kontroler, middleware, dan request.
      • Controllers/: Tempat semua kontroler aplikasi.
      • Middleware/: Tempat middleware aplikasi.
      • Requests/: Tempat form request validation.
    • Models/: Tempat model aplikasi.
  • bootstrap/: Berisi file untuk bootstrap aplikasi dan folder cache.
  • config/: Berisi semua file konfigurasi aplikasi.
  • database/: Berisi migrasi, seeder, dan file-filerelated database lainnya.
    • migrations/: Tempat untuk file migrasi database.
    • seeds/: Tempat untuk file seeder database.
    • factories/: Tempat untuk factory pembuatan data palsu.
  • public/: Direktori ini berisi file publik yang dapat diakses oleh pengguna, seperti file index.php, assets (gambar, JavaScript, CSS).
  • resources/: Berisi view, file bahasa, dan asset mentah.
    • views/: Tempat semua file blade template.
    • lang/: Tempat file bahasa untuk internationalization.
    • js/: Tempat file JavaScript mentah.
    • sass/: Tempat file SASS mentah.
  • routes/: Berisi semua file routing aplikasi.
    • web.php: File routing untuk aplikasi web.
    • api.php: File routing untuk API.
  • storage/: Tempat penyimpanan file, log, dan cache.
    • app/: Penyimpanan file yang dihasilkan aplikasi.
    • framework/: Penyimpanan file framework, termasuk cache.
    • logs/: Tempat penyimpanan log aplikasi.
  • tests/: Berisi file pengujian unit dan feature.
  • vendor/: Direktori ini berisi semua dependensi yang diinstal melalui Composer.

Perintah Dasar Laravel yang Harus Diketahui

Berikut adalah beberapa perintah dasar Laravel yang harus diketahui oleh pengembang:

1. Menginstal Laravel

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel nama-proyek

2. Menjalankan Server Pengembangan

php artisan serve


3. Membuat Controller, Perintah ini membuat controller baru di direktori app/Http/Controllers.

php artisan make:controller NamaController


4. Membuat Model, Perintah ini membuat model baru di direktori app/Models.

php artisan make:model NamaModel


5. Membuat Migration, Perintah ini membuat file migration baru di direktori database/migrations.

php artisan make:migration create_nama_tabel_table


6. Menjalankan Migration, Perintah ini menjalankan semua migration yang belum dijalankan di database.

php artisan migrate

php artisan migrate:fresh --seed


7. Membuat Seeder, Perintah ini membuat file seeder baru di direktori database/seeders.

php artisan make:seeder NamaSeeder



8. Menjalankan Seeder, Perintah ini menjalankan seeder yang telah dibuat.

php artisan db:seed --class=NamaSeeder


9. Membersihkan Cache, Perintah ini membersihkan cache aplikasi.

php artisan cache:clear


10. Membuat Middleware, Perintah ini membuat middleware baru di direktori app/Http/Middleware.

php artisan make:middleware NamaMiddleware



11. Membuat link folder storage ke folder Public

php artisan storage:link


Kamu dapat dengan lebih mudah mengelola proyek Laravel kamu dan memanfaatkan berbagai fitur yang disediakan oleh framework ini untuk mengembangkan aplikasi web yang efisien dan efektif.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url